Posted by: Slamet Budiarto | June 17, 2009

”Cita-Cita Dan Harapan”

Semua manusia mempunyai cita-cita akan sesuatu, dan mempunyai harapan untuk mewujudkan cita-cita itu sendiri. Karena mewujudkannya sesuatu yang dicita-citakan itu tidak seperti hujan yang turun dari langit, tanpa usaha bisa datang sendiri. Maka manusia berusaha sekemampuan mungkin untuk bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Manusia usaha untuk mewujudkan cita-cita ada 2 (dua) macam :
1. Ada yang usaha dengan cara yang baik, menghindari cara-cara yang tidak terpuji.
2. Tetapi ada yang usaha dengan cara yang tidak baik, yaitu memakai pedoman ''tujuan menghalalkan cara'', artinya dengan cara apapun dianggap halal asal tujuan tercapai.

Akibat yang timbul dari tercapainya cita-cita dan akibat yang timbul dari gagalnya cita-cita.
1. Akibat yang timbul dari hasilnya cita-cita biasanya menimbulkan rasa senang, bangga, itulah yang menurut istilah Al-Qur'an dinamakan (BALAAUL HASANAT), ujian hasanat.
2. Akibat yang timbul dari gagalnya cita-cita, menimbulkan rasa sedih, kecewa, itulah oleh Al Qur'an diistilahkan (BALAAUS SAYYIAAT), ujian sayyiat.

Dua ujian tersebut (hasanat dan sayyiat), sebagaimana tersebut dalam Al Qur'an : (Al A'rof – 168).
''Dan kami bagi-bagi mereka dimuka bumi menjadi ummat-ummat, sebagian mereka menjadi ummat yang baik (sholih) dan sebagian merera tidak demikian, dan kami coba mereka dengan cobaan hasanat, dan kami coba mereka dengan cobaan sayyiat agar mereka kembali kepada tuntunan Alloh''.

Manusia dimuka bumi ini oleh Alloh Ta'ala dibagi menjadi ummat-ummat, menjadi golongan-golongan, menjadi bangsa-bangsa. Sebagian ada ummat yang baik, tetapi sebagian ummat yang tidak baik. Kemudian ummat-ummat tersebut oleh Alloh diuji (bala') dengan ujian (hasanat) dan ada yang diuji dengan ujian (sayyiat). Tujuan dua ujian itu adalah agar mereka kembali kepada ajaran yang ditentukan Alloh Ta'ala.

Kebiasaan manusia itu hanyalah memandang kulitnya saja, yaitu kulit hasanat, dan kulit sayyiat. Dan tidak memandang isinya (bala'). Bila kita tidak hati-hati, keduanya bisa menjatuhkan kita kepada kekufuran.

——
Khaula Andika

Posted by: Slamet Budiarto | June 16, 2009

”Barack Hussein Obama. Jr”

Pria Afro-Amerika bernama lengkap Barack Hussein Obama. Jr itu sosok yang istimewa. Di usianya ke-47 tahun ini, ia menjadi Kandidat kuat menduduki Gedung Putih dalam pemilu AS 2009. Sekarang menjadi Presiden AS, luar biasa pencapaiannya dipentas politik Negri Paman Sam. Dengan rapor cemerlang Barack sebagai Senator Illionois, ia berhasil menjadi Senator AS pada tahnn 2005, salah satu programnya yang disambut luas adalah pemberian bea siswa bagi mahasiswa AS yang berprestasi, namun lemah dalam ekonomi. Pemikiran ini amat mendasar bagi masyarakat AS. Jadilah Barack Obama, penulis biografi Dreams from My Father (1995) itu meniupkan harapan baru bagi Amerika.

Barack Obama tak berjalan sendiri. Sedikitnya tiga wanita istimewa yang dengan setia, tulus dan sepenuh hati mendukung hingga memungkinkannya menjadi seperti sekarang ini, Orang nomer satu di Amerika Serikat.
Mereka adalah :
* Michelle Robinson Obama.
* Maya Soetoro, adik tiri Barack Obama.
* Oprah Winfrey.

THE FUTURE FIRST LADY..
Wanita cantik berdarah Afro-Amerika ini dipersunting Barack Obama pada Oktober 1992. Bagi Obama, seperti diakui, Michelle adalah kekasih hati, orang kepercayaan sekaligus sosok yang selalu membuatnya waras. Bahkan ia memuji ''Michelle wanita hebat, cantik, kuat, cerdas dan juga dewasa'' dan juga seorang yang luar biasa jujur, puji Obama.

Lantang dukung kakanda tercinta. Perolehan suara untuk Barack Obama yang mengungguli rivalnya Hillary Clionton, dalam pemilu pendahuluan, tak pelak ada andil dari keluarga, orang-orang terdekat, termasuk Maya Kassandra Soetoro. Ia dilahirkan di Jakarta 38 tahun lalu.

''Saya percaya padanya''. Oprah Winfrey. Beruntunglah Barack Obama mendapat dukungan dari sosok yang luar biasa pengaruhnya di AS. Oprah Winfrey Ratu acara televrsi. Mengaku siap melakukan apa saja sekuat tenaga bila Barack Obama mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat. Saya baca bukunya ''The Audocity of Hope''. Saya pikir pemahamannya akan saya dukung, kata Oprah Winfrey.

Posted by: Slamet Budiarto | June 12, 2009

”Merenung Kala Senja”

Ibu pertiwi dan putra-putrinya sedang sakit, sakit komplikasi : politiknya sakit, hukumnya sakit, ekonominya sakit, kesatuannya sakit, sakit disegala bidang, dan ini butuh diobati, tidak butuh hanya dibacakan resep saja. Sampai kapanpun nggak akan sembuh kalau melulu hanya dibacakan resep, tapi butuh diobati.

Keamanan adalah kebutuhan kita bersama, kerukunan adalah kebutuhan kita bersama, keselamatan adalah kebutuhan kita bersama, tolong menolong adalah kebutuhan kita bersama, kejujuran adalah kebutuhan kita bersama. Apakah ada orang yang ingin selalu dibohongi ? Kan tidak ada. Berarti itu tandanya kalau kebenaran, kejujuran, dan keamanan adalah fithroh, itu kebutuhan kita bersama.

Lucunya : ada sebagian manusia yang ingin selamat tapi tidak membuat selamat manusia yang lain, itu kan bertentangan dengan fithroh. Dia ingin bahagia tapi tidak membuat bahagia orang lain. Dia tidak mau dibohongi tapi malah membohongi orang lain. Ini kan bertentangan, ini namanya menyimpang dari fitroh kemanusian.

Seharusnya kita selaku mahluk yang di mulyakan sedemikian tinggi tapi kenapa kita tidak berterima kasih? Apa maksudnya ko tidak mau terima kasih? Muncul dari bumi lalu menjadi badan, kemudian lahir jadi bayi, lalu agak besar sedikit jadi bocah, besar lagi jadi bopo/ibu, atas bolong bawah bolong, dan sebentar lagi akan jadi bangkai, setelah itu busuk, lalu buyar. Huruf ba' nya ikut terus.
Dan sebagai hamba Alloh, seandainya tidak beribadah, apakah nilainya manusia itu?
Ya tidak ada nilainya sama sekali… (Subhanalloh Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'uun).

Posted by: Slamet Budiarto | June 11, 2009

Agama Tidak Mengajarkan Keburukan

Hakekatnya manusia berasal dari tanah, dan akan kembali ke tanah. Jadi manusia di dunia adalah saudara, karena tunggal ibu. Biar berlainan bangsa, berlainan bahasa, berlainan agama, tetap saudara tunggal ibu, semua anak bumi.

Namun, walaupun sesama saudara toh bertengkar satu sama lain sehingga ibu pertiwi menangis melihat anak-anaknya saling bertengkar.

Didalam Al Qur-an / surat Al Hajji, diterangkan bahwa siapapun harom hukumnya merusak tempat-tempat ibadah ; merusak masjid itu harom, merusak gereja itu harom, merusak kelenteng itu harom/ dilarang, lihatlah sendiri dalam Al Qur-an.

Seandainya saja ada orang yang merusak masjid, merusak gereja, maka perbuatan itu bukanlah perintah agama tapi perintahnya hawa nafsu. Oleh sebab itu kita harus punya toleransi antar umat beragama. Dan sekarang ini Bangsa Indonesia sedang sedih.

Memang Negara Indonesia ini bukan negara agama, tapi siapakah yang bisa membantah bahwa Indnnesia itu negaranya umat yang beragama ?

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, ada yang beragama Hindhu, ada yang beragama Budha, ada yang beragama Lauzi, ada yang beragama Konghucu, dan mayoritas beragama Islam, bermacam-macam agama yang dipeluk rakyat Indonesia.

Dan semua kitab suci agama-agama itu memerintahkan kebaikan, seperti :
* Agama Hindhu, kitab sucinya ''Kitab Weda'', didalamnya memerintahkan kebaikan.
* Agama Budha, kitab sucinya ''kitab Tripitaka'', juga mengajarkan kebaikan didalamnya.
* Agama Konghucu, kitab sucinya ''kitab Pao'', juga memerintahkan kebaikan.
Jadi ; semua kitab suci itu mengajarkan kebaikan. Semua kitab suci masing-masing agama itu mengajarkan hidup rukun. Semua kitab suci agama itu mengajarkan tolong-menolong, kasih-mengasihi.

Kalau memang rakyatnya itu beragama tapi mengapakah mereka bertengkar ?
Sebabnya, karena kitab Suci itu tidak mempunyai tangan dan kaki, tidak bisa berjalan bila orangnya tidak melaksanakannya. Walaupun dibacakan dalil sampai 100 X, tapi tidak dipraktekan, mana mungkin bisa wujud.

Dan sekarang ini masyarakat sedang sakit..

——
Khaula Andika

Posted by: Slamet Budiarto | June 10, 2009

”Mundurnya Nilai Kemanusian”

Memang sekarang ini zaman Kasyfu Hajab.
Apa yang dimaksud dengan kasyfu Hajab?.
Kasyfu itu : Terbuka.
Hajab itu : Aling-aling. Jadi sekarang ini zaman terbunya aling-aling. Semua dibuka, yang didalamnya tutup ini maju semua, bergerak maju. Ilmu maju, teknologi maju, perdagangan maju, hukum maju, pendidikan maju, infomasi maju, transportasi maju, pencopet maju, korupsi maju, di segala bidang semuanya bergerak maju.

Walaupun semuanya itu serba mengalami kemajuan karena memakai kendaraan modern, tapi hanya satu yang tidak maju-maju yaitu kemanusian.
Kemanusiannya tidak mengalami kemajuan namun justru mengalami kemunduran. Ini aneh, kalau semua kemajuan itu tidak diimbangi dengan kemajuan, maka kemanusian itu akan hancur.

Apakah akibatnya bila kemanusian tidak mengalami kemajuan? Maka :
* Ilmu tidak akan sampai kepada kearifan.
* Ekonomi tidak sampai kepada pemerataan.
* Pemimpinnya banyak tapi tidak sampai kepada keteladanan.
* Hukumnya banyak tapi tidak sampai kepada keadilan.
* Kedudukan yang tinggi banyak tapi tidak sampai kepada pengayoman, sehingga didalam pengayoman itu tidak ada kearifan, tidak ada pemerataan, yang banyak justru tikus-tikus kantong, seandainya ada proyek pembangunan maka sebagian dananya untuk dibagi-bagikan.

Maka dari itu semua, kita harus berusaha bersama agar kemajuan teknologi, kemajuan hukum, kemajuan pendidikan, semuanya diimbangi dengan kemajuan kemanusian.

Oleh sebab itu, kewajiban-kewajiban didalam agama itu semua harus diamalkan. Kalau hanya dibicarakan saja, mana mungkin kita memeluk agama ini bisa merasakan ''Rohmatan lil alamiin''. Dan mudah-mudahan negara kita ini menjadi negara yang aman, makmur, tentram, rukun, jadi negara yang ''panjang punjung wukir pasir gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo tebih saking laku cudro rumagang ing gawe saiyek saiko yekti'', katanya dalang seperti itu.

Semoga Bangsa Indonesia ini rukun, mempunyai toleransi antar umat beragama. Amiin..

Posted by: Slamet Budiarto | June 8, 2009

”Nusantara Ku’!

Bangsa Indonesia, bangsa yang besar dan pernah di segani oleh bangsa-bangsa lain. Yaitu pada masa Majapahit dan Sriwijaya. Bangsaku kaya akan alamnya, strategis diantara 2 benua dan samudra, terletak di garis katulistiwa. Akan harum lagi bangsaku, seperti masa lalu ?

Tanpa berkat rohmat Alloh yang Maha Kuasa mustahil Rakyat Indonesia bisa Merdeka. Tanpa berkat rohmat Alloh yang Maha Kuasa mustahil Tanah Air Indonesia bisa Merdeka. Tanpa Kemerdekaan Indonesia mustahil Negara Indonesia ada, karena yang di susun menjadi Organisasi kekuasaan diberi nama Repoblik itu ialah: Kemerdekaan Bangsa Indonesia / Tanah Air Indonesia yang berazaskan Daulat.

Tanpa adanya Negara Repoblik Indonesia, mustahil Rakyat Indonesia bisa mengadakan perubahan besar disegala bidang menuju kebaikan. Perubahan besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kebudayaan, Ketahanan, Keagamaan, dan lain-lain.

Pernyataan Rakyat Indonesia pada alenia ke-3 yang diawali dengan kata ''Atas Berkat Rohmat Alloh'' diakhiri dengan kata (Dengan ini Kemerdekaannya) hanyalah tersusun dari 32 kata dua koma satu titik. Akan tetapi pengertian yang terkandung di dalamnya sangat luas dan sangat dalam.
* Bila diibaratkan lautan merupakan lautan tidak berpantai, Lautan Politik tanpa Pantai.
* Bila diibaratkan Danau, Danau Ma'ul Hayat airnya jernih di dalamnya ada permata-permata yang tinggi nilainya. Bila airnya diambil dengan alat Pendidikan, kemudian diminum oleh Bangsa Indonesia, insya Alloh akan menjadi bangsa yang hidup berbangsa dan bernegara yang segar dan jaya. Bila permatanya dikeluarkan dari Danau Ma'ul Hayat, kemudian diuntai menjadi perhiasan bangsa Indonesia insya Alloh bangsa Indonesia akan mengalami hidup berbangsa dan bernegara yang indah dan mulya.
* Bila diibaratkan kitab, akan merupakan kitab seperti yang dikatakan oleh Pujangga Ronggo Warsito '' Sastro Jendro Hayuningrat Pangruwate Buwono''.
* Bila diantara kita ingin mememukan dimanakah letak titik sentral pendidikan Negara RI, maka tidak lain ada di dalam alenia ke 3 ini.

——
Khaula Andika

Posted by: Slamet Budiarto | June 6, 2009

”Rasa Kebangsaan”

Menurut perhitungan akal mustahil bangsa Indonesia bisa Merdeka, karena ditengah-tengah dua raksasa kekuatan yang berlipat ganda yaitu, Jepang dan Sekutu. Sedangkan bangsa Indonesia waktu itu dalam keadaan compang camping tanpa senjata hanya dengan bambu runcing saja.

Apakah mungkin senjata Jepang dengan Sekutu bisa dilawan dengan bambu runcing, akan tetapi yang dianggap mustahil ternyata terjadi. Apakah sebabnya ?
* Bila rakyat Indonesia ditanya, apakah kemerdekaan Rakyat Indonesia dan Tanah Air Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 diperoleh karena Perjuangan Rakyat Indonesia.
Rakyat Indonesia akan menjawab : Tidak, karena Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di awali dari tahun 1512 Adipati Yunus, sambung menyambung diakhiri pada tahun 1917 Sultan Badaruddin Palembang, pada Kemerdekaan tahun 1945.

Apakah karena Pergerakan Kemerdekaan Indonesia. Jawabnya : Tidak, karena Pergerakan Kemerdekaan Indonesia dimulai dari tahun 1908 s/d 1945 tidak ada yang menghasilkan Kemerdekaan.

Apakah karena Menerima Hadiah dari Jepang. Jawabnya ; Tidak, karena Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 telah jatuh, malahan jada alatnya Sekutu. Padahal kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.

Apakah Rakyat Indonesia Menerima Hadiah dari Sekutu.? Jawabnya : Tidak mungkin, karena pada tanggal 17 Agustus 1945, Sekutu belum datang ke Indonesia. Malah setelah datang Sekutu perang dengan Rakyat Indonesia. Sekutu membela Belanda yang akan kembali ke Indonesia.

Apakah Rakyat Indonesia karena berjuang melawan Jepang yang ada di Indonesia ? Itupun tidak mungkin, senjata Jepang yang lengkap dilawan dengan bambu runcing. Bila tidak karena semua itu, apa sebabnya Rakyat Indonesia dan Tanah Air Indonesia bisa Merdeka.

Jawabnya Rakyat Indonesia sama dengan jawabannya tiga Malaikat kepada istrinya Nabiyulloh Ibrohim As.
''Rohmatulloh Wa Barokatuh''.

Rakyat Indonesia menjawab : Atas Berkat Alloh yang Maha Kuasalah Rakyat Indonesia bisa Merdeka. Perjuangan Rakyat indonesia tentang Kemerdekaannya, ditulis oleh 9 tokoh Nasional.

Posted by: Slamet Budiarto | June 6, 2009

Hikmahnya Waktu Hidup di Dunia

Gerak hidup manusia itu ditentukan oleh Gerak jiwanya. Arah gerak jiwanya itu di tentukan oleh keyakinannya apa yang menjiwai manusia itu sendiri.

Bila keyakinan falsafah materialis yang menjiwai jiwa manusia, maka pastilah arah aktivitas hidupnya menuju kepada materi semata-mata. Karena keyakinan falsafah materialis itu mempunyai kaidah: Aku adalah materi, aku dari materi dan aku akan kembali kepada materi. Aku dan materi adalah identik, di luar materi tidak ada apa-apa.
Bagi falsafah materialisme, omong kosong ada jiwa, ada akhirat ada syurga, ada neraka.
Kaum materialisme ini di dalam Al-Qur'an disebut kaum Dahriyin. Dan mereka berkata:''Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa''.

Bila keyakinan Laa Ilaaha Illalloh itu menjiwai jiwa manusia, maka pastilah arah gerak hidup manusia itu:
1. Akan bergerak menuju pada segala sesuatu yang diperintahkan laa ilaaha illalloh dan akan bergerak menjauhi larangan Laa Ilaaha Illalloh.
2. Dan akan mensyukuri segala nikmat-nikmat Alloh.
3. Dan akan menshobari ujian-ujian Alloh.
4. Akan ridho ketentuan-ketentuan Alloh.

——
Wslm.

Posted by: Slamet Budiarto | June 5, 2009

THOMA’

Kita telah menyaksikan dan merasakan sendiri bahwa di Indonesia sekarang ini sedang mengalami kekacauan disegala bidang. Bencana dimana-mana, kebrutalan, penodongan, perampokan, perusakan, pembakaran dibeberapa tempat. Demontrasi dimana- mana, hujat menghujat, jegal menjegal, saling tubruk, saling terkam, saling rebutan kekuasaan. Semua itu hanyalah akibat-akibat. Tiap-tiap akibat tentulah timbul dari sebab.

''Hendaklah kamu takut akan sifat Thoma', maka sesungguhnya ialah mendatangkan kepakiran''. Hadits ini menerangkan bahwa yang menjadikan individu, keluarga, masyarakat, bangsa, Negara menjadi fakir, menderita, sengsara, hina adalah sifat thoma', sifat dlolim, sifat rakus, sifat yang ingin menguasai hak-hak orang lain.

Padahal sama kita ketahui, bahwasanya kekayaan tanah air yang luar biasa kayanya, namun rakyat Indonesia yang mempunyai tanah air kaya raya menjadi hidup yang compang-camping.
Hakekat penjajahan itu bukan manusia, bukan materi, bukan pemerintah akan tetapi sifat Thoma', sifat rakus, sifat serakah, sifat dholim, sifat bhetarakala kalima; ''HARUS DIHAPUSKAN'' artinya: ''Wajib bagi tiap-tiap bangsa menghapuskan sifat penjajahan, sifat Thoma'. Mengapa harus dihapus karena tidak sesuai dengan Pri-kemanusian dan Pri-keadilan.

Oleh karena yang diwajibkan asasi menghapus sifat Thoma' itu negara/ bangsa Indonesia, maka seluruh penyelenggara negara dari kepala Negara, Mentri, Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa, Executive. Legeslative, Yudikatif. Baik dari dirinya sendiri maupun seluruh masyarakat.

Sehingga Negara Indonesia Merdeka telah berdiri lebih dari setengah abad, tetapi rakyatnya belum Merdeka. Karena dijajah oleh sifat Thoma' yang salin baju. Oleh karena itu salin baju maka banyak yang tidak tahu jikalau itu juga penjajah..
''Bentuknya lain tetapi hakekat kwalitasnya sama''.

——
Wslm.

Posted by: Slamet Budiarto | June 4, 2009

Bandung is Ultimate shopper’s Heaven

Foto diatas adalah, Mesjid Agung Bandung yang terletak tepat di tengah-tengah kota Bandung. Dan di kelilingi oleh Mal, pertokoan, dan perkantoran..

Kota Bandung ''Surga Pakaian'' juga dikenal dengan julukan Paris van Java, memang merupakan salah satu kiblat mode di Indonesia. Bisa dikatakan Bandung adalah kota serba ada mulai dari makanan, Factory Outlet (FO), distro (distribution stores), beragam mal, sampai tempat wisata semua tersedia. Ruas-ruas jalan di Dago, Cipaganti, Riau, Cihampelas dipenuhi oleh FO.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, khususnya FO, menjadi salah satu Fenomena menarik dalam dunia belanja di kota Bandung.

Sebuah istilah yang mengacu pada pusat belanja pakaian stok pabrik Indonesia untuk export. Bisa juga merujuk pada pusat perbelanjaan pakaian reject dari pabrik-pabrik di luar negri. Jenis toko alternatif ini menawarkan produk-produk busana berkulitas tinggi, namun dengan harga yang relatif miring.

Ini menyebabkan makin banyak masyarakat yang berbondong-bondong menyerbu FO, termasuk – mungkin – anda. Dengan trade mark menjual barang kualitas export dengan harga miring seperti; GAP, Versace, Calvin Klien, Banana Repoblic, dan masih banyak lagi, FO bukan saja menjadi pesaing potensial mal dan butik, tetapi juga menjadi gaya hidup dan mode yang kini sedang naik daun. Pangsa pasar yang di bidik FO tak lain adalah kaum muda dan remaja kota yang haus akan trend fashion terbaru.

Akan tetapi, seiring semakin meningkatnya kebutuhan konsumen saat ini FO pun menyediakan berbagai jenis kebutuhan sandang untuk kaum dewasa seperti, Jas, blazer, koper, tas, sepatu, dan masih banyak lagi.

——
Khaula Andika

Older Posts »

Categories